Semuanya, apa kalian pernah melakukan kencan buta?
Hmm kayaknya gak bosen-bosennya yah kita ngomongin masalah perjodohan di korea, dulu saya pernah menulis tentang ajang perjodohan antara pria korea dan wanita asia di sini, Akin Ssi juga pernah menulis tentang tentang tren perjodohan di korea. Dan untuk melengkapi bahasan tentang perjodohan ini sekarang kita akan membicarakan tentang소개팅atau blind date atau kencan buta.
Sebenarnya saya juga pernah mengalaminya sekali dan…terus terang benar-benar gak enak. Tapi, itu baru pemikiran saya yang jelas-jelas masih amatir dalam hal kencan buta, jadi jangan langsung menghakimi kalau kencan buta itu buruk sebelum kita mengenal lebih dalam tentang seperti apa sih budaya kencan buta ala Korea itu, apa saja syaratnya, bagaimana aturan mainnya, dan pernak pernik lainnya.
소개팅atau blind date atau kencan buta pada dasarnya sama saja disetiap Negara, Ini adalah semacam permainan dimana satu pria single dan satu wanita single bertemu di suatu tempat yang sudah mereka sepakati bersama dengan harapan mereka berdua cocok satu sama lain dan dapat menjalin sebuah hubungan sampai ke pernikahan. Tapi sekali lagi, bukan perjodohan versi korea namanya kalau tidak banyak aturan mainnya.
Sekarang mari kita membicarakan aturan mainnya. Pertama, harus ada jasa perantara atau mak comblang(sudah dibahas dalam blognya Akin ssi). Kedua, setelah kedua belah pihak setuju untuk bertemu, maka mak comblang mencoba membuat janji buat blind date mereka, biasanya waktu, tempat dan jam mereka menyerahkan sepenuhnya kepada si mak comblang. Ketiga, apabila kedua belah pihak merasa kurang berani untuk bertemu berdua saja, biasanya mak comblang ikut serta. Mak comblang ini akan mempertemukan kedua belah pihak bersama-sama di sebuah kafe/restoran. Berperan sebagai moderator, mak comblang akan mencoba untuk merangsang percakapan buat mereka berdua, jika suasana cukup nyaman, dan kedua belah pihak sudah dapat berinteraksi dengan baik, maka mak comblang bisa meninggalkan mereka berdua untuk melanjutkan blind date mereka. Dan tugas mak comblang selesai sampai disini, selanjutnya semua keputusan diserahkan kepada mereka berdua.
Bagaimana dengan aturan main selama blind date ini berlangsung? Maksudnya dalam hal “who will pay for coffee? Who will pay for meal?”, hmmm….biasanya yang saya tahu semua masalah ini diserahkan kepada pihak pria. Tapi ada teman korea saya yang bilang kalau peraturannya adalah pihak pria yang mentraktir makan dan pihak wanita mentraktir secangkir kopi. Sebenarnya masalah ini sih tergantung orangnya masing-masing, saya secara pribadi sih jelas maunya pihak pria yang bayar semua ha ha ha…(matre ya?)
Trus…bagaimana kelanjutan hubungan bagi mereka yang sudah melaksanakan blind date ini?
Untuk masalah blind date dimanapun juga bukan Cuma di korea, tetap saja pria yang harus mengambil inisiatif lebih dulu sebelum wanita. Bagi pihak pria, bila dirasa suka dengan pihak wanita maka dia akan segera menghubungi pihak wanita lagi secepatnya, jika dalam beberapa hari pihak pria tidak menghubungi pihak wanita lagi, berarti dia tidak tertarik, dan hubungan ini selesai sampai disini, begitu juga sebaliknya, jika pihak wanita tidak menjawab atau tidak bisa/tidak mau dihubungi lagi.
Sedangkan buat kedua belah pihak yang masih melanjutkan berhubungan satu sama lain setelah blind date, biasanya hanya perlu 3 kali pertemuan saja, mereka sudah bisa memutuskan untuk melanjutkan kejenjang pernikahan. Prosesnya memang sangat cepat, karena biasanya blind date terutama dengan jasa mak comblang memang di khususkan untuk mereka yang ingin segera menikah. Mungkin kalau secara islam hampir sama saja dengan ta’aruf ya.
Kalau dipikir-pikir, mencari jodoh macam begini seperti sedang job interview saja. Tapi masing-masing boleh memiliki pendapat yang berbeda- beda tentang masalah blind date ini, beberapa teman bilang kalau blind date ala korea ini cocok buat mereka yang sibuk bekerja saja, sedang buat yang tidak pasti bilang kalau ini Cuma buang-buang waktu saja, bahkan ada yang bilang ‘sangat menggelikan!’ katanya. Kalau teman-teman yang lain bagaimana pendapatnya?
Recent Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment